Kamis, 15 Agustus 2013
Kisah Tragis Patung Nyoman Nuarta
Nyoman Nuarta adalah salah satu seniman patung yang saya kagumi. Beberapa kali saya mendatangi galeri seni di Komplek Perumahan Setraduta Bandung, namanya Galeri Nuart. Beberapa karyanya sudah banyak menghiasi sudut kota di Indonesia. Guratan dalam seni patungnya seperti tarikan garis tangan yang alamiah. Seperti memandangi sebuah gambar diatas kertas. Beberapa karyanya sudah saya apresiasi. Misalnya patung tangan di gerbang depan Perumahan Setraduta, lalu patung hiu, patung balap sepeda dll. Patung-patung itu sangat menarik, betapa ditangan dia keniscayaan teknis menjadi kemustahilan.
Tetapi seni patung diranah umum ternyata ditanggapi dengan banyak interpretasi. Walaupun sebenarnya tujuan seni salahsatunya adalah memancing interpretasi dan apresiasi dari penikmat seni. Jika seni patungnya di Bali dan Bandung diterima dengan sangat mudah serta apresiasi yang baik, beda halnya dengan Bekasi. Sebuah patung karya Nyoman Nuarta yang berjudul Tiga Mojang dianggap sebagai sesuatu yang akan merusak citra serta motto Kota Bekasi. Sangat mengherankan jika sebuah patung berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat. Sekelompok masyarakat dari salahsatu Organisasi Masyarakat (ormas) mendemo pengembang untuk menurunkan patung tersebut. Dan patung itupun dibongkar Pemerintah Kota Bekasi dengan alasan tidak berizin. Hal ini juga karena muncul desakan kuat dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bekasi yang menilai patung yang menampilkan tiga perempuan berpakaian seksi itu seronok. Selain itu Alasannya, patung tersebut menimbulkan kontra di masyarakat karena tidak mencerminkan etika masyarakat setempat yang mayoritas muslim. Patung 3 mojang yang dipersoalkan tersebut adalah patung yang dibuat oleh pengembang perumahan Kota Harapan Indah. Patung setinggi 15 meter itu menampilkan 3 wanita.Patung berada tepat di pintu masuk menuju perumahan Kota Harapan Indah
Nyoman Nuarta mungkin tidak akan menyangka karya seninya di bongkar, dia hanya berkarya dan berkreasi. Seingat saya sudah dua kali pembongkaran patung terjadi di Indonesia, Patung Obama di Taman Menteng (untuk ini saya setuju dipindah ketempat lain) dan Patung Tiga Mojang tersebut. Patung itu hanya ciptaan manusia yang tidak bisa apa-apa. Yang berpengaruh terhadap manusia adalah manusia itu sendiri. Cara pandangnya, sikapnya serta wawasannya lah yang akan menuntun seseorang menjadi baik atau tidak. Karena manusia itu hidup, dinamis, dia punya pikiran dan emosi. Sementara patung, diam, statis, tak berpikir, tak emosi.
Patung tiga mojang itu sudah diturunkan, sebagai pengapresiasi seni patung karya Nyoman Nuarta, saya hanya bisa melihat dan mengapresiasi tetapi tidak khawatir. Saya yakin patung itu akan diam ditempat yang selayaknya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar