Bangun Perangkat Militer, Jepang Rangkul Prancis

TOKYO - Jepang dan Prancis sepakat untuk mengembangkan kerja samanya di bidang pembangunan perangkat militer. Jepang yang saat ini merasa terganggu dengan peningkatan kekuatan militer China, juga memulai memperkuat aliansi pertahanannya dengan sejumlah negara.
"Kami sepakat bahwa Jepang dan Prancis yang memiliki kepentingan dan tanggung jawab yang sama, akan memperluas kemitraannya," ujar Presiden Prancis Francois Hollande yang menggelar jumpa pers bersama Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, seperti dikutip AFP, Jumat (7/6/2013).
"Kami sepakat untuk melaksanakan dialog antara pejabat kementerian pertahanan, menjalin kerja sama di bidang pembangunan peralatan militer, dan pengendalian ekspor," imbuhnya.
Seperti diketahui, Tokyo sempat gelisah ketika Negeri Mode menjual perangkat landasan helikopter buatan negaranya ke China. Menurut Jepang, perangkat-perangkat itu akan dimanfaatkan CHina untuk meningkatkan eksistensinya di wilayah yang mereka perebutkan dengan Jepang.
Selain memperkuat kerja sama militer, Jepang dan Prancis juga menjalin kerja sama di bidang nuklir. Selama ini, Abe memang bercita-cita untuk mengaktifkan kembali reaktor nuklir di negaranya setelah sertifikasi keamanan dikeluarkan. Abe tampaknya mengabaikan kekesalah rakyat yang menyaksikan bencana nuklir Fukushima di tahun 2011.
Sebelum bencana nuklir itu terjadi, Negeri Sakura memanfaatkan energi atom untuk memenuhi 30 persen kebutuhan listrik. Berbeda dengan Prancis yang menggunakan nuklir untuk memenuhi 75 persen kebutuhan listrik
"Kami sepakat bahwa Jepang dan Prancis yang memiliki kepentingan dan tanggung jawab yang sama, akan memperluas kemitraannya," ujar Presiden Prancis Francois Hollande yang menggelar jumpa pers bersama Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, seperti dikutip AFP, Jumat (7/6/2013).
"Kami sepakat untuk melaksanakan dialog antara pejabat kementerian pertahanan, menjalin kerja sama di bidang pembangunan peralatan militer, dan pengendalian ekspor," imbuhnya.
Seperti diketahui, Tokyo sempat gelisah ketika Negeri Mode menjual perangkat landasan helikopter buatan negaranya ke China. Menurut Jepang, perangkat-perangkat itu akan dimanfaatkan CHina untuk meningkatkan eksistensinya di wilayah yang mereka perebutkan dengan Jepang.
Selain memperkuat kerja sama militer, Jepang dan Prancis juga menjalin kerja sama di bidang nuklir. Selama ini, Abe memang bercita-cita untuk mengaktifkan kembali reaktor nuklir di negaranya setelah sertifikasi keamanan dikeluarkan. Abe tampaknya mengabaikan kekesalah rakyat yang menyaksikan bencana nuklir Fukushima di tahun 2011.
Sebelum bencana nuklir itu terjadi, Negeri Sakura memanfaatkan energi atom untuk memenuhi 30 persen kebutuhan listrik. Berbeda dengan Prancis yang menggunakan nuklir untuk memenuhi 75 persen kebutuhan listrik
0 komentar:
Posting Komentar