Pages

Minggu, 21 Juli 2013

Krisis Rudal Kuba 1962


Krisis Rudal Kuba


Krisis Rudal Kuba
Bagian dari Perang Dingin
Soviet-R-12-nuclear-ballistic missile.jpg
Foto dokumentasi misil balistik jarak menengah Soviet R-12 (SS-4) di Lapangan MerahMoskow
Tanggal14-28 Oktober 1962
(blokade laut Kuba berakhir 20 November 1962)
LokasiKubaLaut Karibia
Hasil
  • Pelucutan rudal nuklir Uni Soviet dari Kuba
  • Pelucutan rudal nuklir Amerika Serikatdari Turki dan Italia
  • Perjanjian dari Uni Soviet bahwa Amerika Serikat tidak akan menginvasi Kuba tanpa provokasi langsung
  • Memanasnya hubungan antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet
  • Menguatnya posisi Fidel Castrosebagai pemimpin Kuba[1]:335
Pihak yang terlibat
 Amerika Serikat
 Turki
 Italia
Didukung oleh:
 NATO
 Uni Soviet
 Kuba
Didukung oleh:
Warsaw Pact Logo.svg Pakta Warsawa
Komandan
Bendera Amerika Serikat John F. Kennedy
Korban
1 pesawat ditembak jatuh
1 pesawat rusak
1 pilot terbunuh
Foto yang menggambarkan kosentrasi rudal di Kuba
Krisis Rudal Kuba adalah sebuah krisis yang terjadi antara tahun 1962 yang terjadi sebagai akibat dari Perang Dinginyang terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Krisis ini terjadi setelah terungkap fakta bahwa Amerika Serikat telah mensponsori sebuah serangan ke Teluk Babi milik Kuba, sebuah negara komunis di Laut Karibia. Meskipun gagal, penyerbuan ini telah menimbulkan kemarahan Uni Soviet, sebagai pemimpin komunis dunia, maupun rakyat Kuba sendiri.
Pada bulan September 1962Nikita Khruschev, Perdana Menteri Uni Soviet, menyatakan kepada Presiden Amerika SerikatJohn F. Kennedy bahwa setiap serangan berikutnya terhadap Kuba akan dinilai sebagai tindakan perang. Tidak lama kemudian, Uni Soviet segera menempatkan rudal-rudal berukuran sedang yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir di Kuba. Rudal-rudal tersebut mengancam AS karena kemampuan merusaknya yang dapat menghancurkan sebuah kota besar dalam waktu singkat setelah diluncurkan. Pada tanggal 22 Oktober 1962, Kennedy muncul di muka publik dan menuntut Uni Soviet untuk menarik rudal-rudalnya atau AS akan menyerang Kuba. Maka, dimulailah minggu-minggu yang dikenal dengan sebutan Krisis Rudal Kuba ini.
Negosiasi di antara dua musuh bebuyutan ini terjadi dengan alot karena kedua belah pihak merasa siap untuk berperang dan tidak mau mengurangi tuntutannya. Kapal-kapal perang Amerika mengepung Kuba untuk memaksakan sebuah "karantina" terhadap semua pelayaran milik kuba; pesawat-pesawat pengebom mencari posisi di Florida dan bersiaga menghadapi serangan udara. Untungnya, pada tanggal 28 Oktober 1962, Khruschev menyatakan bahwa Uni Soviet bersedia memindahkan nuklirnya asalkan AS berjanji tidak akan menyerbu Kuba.

0 komentar:

Posting Komentar